Tinjauan Morfologis dan Semantik Nama Masjid dan Mushalla di Kota Padang
Tinjauan Morfologis dan Semantik Nama Masjid dan Mushalla di Kota Padang
Belakangan, muncul fenomena baru khususnya dalam masyarakat perkotaan, di mana semakin tinggi dan meningkatnya semangat keberagamaan masyarakatnya. Hal itu bisa dilihat dengan semakin tingginya pertumbuhan rumah ibadah seperti masjid dan mushalla secara kuantitas. Peningkatan semangat keberagamaan masyarakat perkotaan juga terlihat dengan pemberian nama-nama masjid dan mushalla yang tidak lagi menggunakan simbol-simbol sektarian dan primordialisme suatu masyarakat seperti yang terjadi pada masa lalu. Jika dahulu, nama masjid dan mushalla diambilkan dari nama suku atau nagari tertentu, maka saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan penamaan masjid dan mushalla sudah bernuansi Isli atau diambilkan dari kata Arab.
Pada sisi lain, peningkatan semangat keberagamaan masyarakat ternyata tidak diimbangi dengan peningkatan pemahaman keislaman termasuk penguasaan bahasa Arab sendiri. Akibatnya, terjadi banyak kesalahan dalam pemberian nama masjid dan mushalla, baik dalam konteks morfologi, semantic maupun menurut kaidah imla’ dan transleterasi. Begitulah di antara fenomena kesalahan nama masjid dan mushalla tersebut seperti yang terjadi pada beberapa rumah ibadah di kota Padang.
Dari penelusuran peneliti terhadap nama masjid dan mushalla yang ada di kota Padang berikut anlisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan, maka bentuk-bentuk kesalahan nama masjid dan mushalla di kota Padang dapat dikelempokan kepada empat bentuk. Pertama, kesalahan nama masjid dan mushalla di kota Padang dalam konteks semantic. Kedua, kesalahan nama masjid dan mushalla dalam konteks morfologis. Kedita, kesalahan nama masjid dan mushalla dalam konteks morfologis dan semantic. Dan keempat, kesalahan nama masjid dan mushalla dalam konteks kaidah imla’ dan pedoman transleterasi.
Dari keemoat bentuk kesalahan yang terjadi, peneliti memberikan rekomendasi bahasa sebagain dari nama-nama masjid dan mushalla yang salah ada dalam kategori kesalahan fatal sehingga mesti dilakukan perubahan dan perbaikan nama secepatnya, seperti mushalla Rizal al-Faqara, Jalilul Akbar, Mujahiddin, Al-Ikhsan, Nurul Yakin dan sebaginya. Di samping itu, terdapat kesalahan dalam tingkat yang bisa ditolerir walaupun semestinya juga dilakukan perbaikan seperti Nurul ‘Ala, Nurul Ulya, Janatun Na’im, Nurl Fallah, Nurul Awal, tarbiyatul Ihsan, Syari’atul Ihsan dan sebagainya.
<h4>Dr. H. Yufni Faisol, MA</h4>
<h4>Drs. Wartiman, MA</h4>
<h4>Dr. Syofyan Hadi, SS, M.Ag, MA.Hum</h4>
<h4>Abdul Hadi</h4>
Fakultas Adab dan Humaniora
IAIN/UIN Imam Bonjol Padang
PDF
Bahasa Indonesia
Laporan Penelitian
Rancangan Buku Panduan Pelayanan Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang
Informasi, pelayanan, perpustakaan
Astuti Asia
Adab dan Humaniora Ilmu Perpustakaan / D3
PDF
Indonesia
Tugas Akhir
Desain Rancangan Tata Ruang Perpustakaan IAIN Imam Bonjol Padang
Tata Ruang
Roky Almayly Putra
Adab&Humaniora/IP
B.Indonesia
TA
RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER MATA KULIAH : KEPUSTAKAWANAN DAN KEARSIPAN
KEPUSTAKAWANAN DAN KEARSIPAN
Nasrul Makdis
Adab dan Humaniora/Ilmu Perpustakaan
Indonesia
SAP/RPSS
RANCANGAN INDEKS BERANOTASI KUDAPAN TRADISIONAL KHAS RIAU BERBAHAN POKOK TEPUNG SAGU
Rancangan Indeks Beranotasi
ERPITA
Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
PDF
Indonesia
Tugas Akhir
Rancangan Indeks Puisi Indonesiaku Karya Hamid Jabbar
Indeks, Puisi Indonesiaku
Ahsanul Husna
Adab dan Humaniora Jurusan D3 Ilmu Perpustakaan
PDF
Indonesia
Tugas Akhir